Opiniku | 31 Desember 2021 – Telah berkata oleh guru saya : “Satukanlah keinginan kita dengan Irodah Allah SWT”. Apa sebenarnya makna dibalik pernyataan tersebut. Sepintas lalu hanya terdengar begitu saja meski menyimpan pertanyaan besar, bagaimana caranya, menyatukan keinginan kita dengan Irodah Allah? Mungkin sama bingungnya ketika saya hanya mampu membaca dzikir dalam waktu 1 jam, sementara beliau bisa selesai dalam waktu 10 menit. Bagaimana caranya? Kok bisa?
Pemahaman kita soal hal tertentu akan disesuaikan dengan kapasitas kita seiring bertambahnya usia. Namun, tidak setiap orang pada usia tertentu akan mendapatkan pemahaman yang sama. Itu kembali pada kapasitas masing-masing. Kapasitas yang Allah berikan di masing-masing manusia, menentukan perolehan yang akan ia dapatkan. Makanya tidak heran, ada orang yang berusia muda namun sudah sanggup memahami ilmu level tinggi. Dan berapa banyak orang dalam usia tua masih belum faham soal itu. Atau jangan-jangan sudah takdirnya tidak akan faham. Ada juga manusia yang sewaktu muda tidak faham, tapi seiring usia bertambah ia mulai memahaminya.
Kembali kepada pernyataan di atas : “Satukanlah keinginan kita dengan Irodahnya Allah”. Setelah saya mencoba memahami dengan pemahaman yang bodoh ini. Makna pernyataan di atas adalah : Menyatukan Irodah (Kehendak) Allah dengan keinginan kita. Apa yang Allah suka kita harus suka. Apa yang Allah mau kita harus mau. Karena ini adalah kunci hidup. Seberapapun kita menolak Irodah Allah dengan berbeda pada keinginan kita, maka hidup kita akan senantiasa kecewa.
Contoh : Kita ingin sekali mendapatkan pekerjaan di sini, tetapi Allah tidak berkehendak. Maka takdir yang kita terima, kita tidak bisa bekerja di sini. Seberapapun usaha kita memenuhi keinginan itu, tetap hasilnya akan sama. Kita tidak pernah bisa bekerja di sini. Sampai akhirnya kita pasrah dan mengalah. Kita merelakan untuk tidak bekerja disini. Padahal kalau dari awal kita sudah faham, tentu hasilnya tidak akan menyakitkan. ketika ada info kita tidak bisa bekerja disini, dan sangat kita yakini inilah Irodah Allah. Kemudian kita satukan Irodah Allah dengan keinginan kita. Maka hasilnya akan nikmat dan insyaAllah selamat dan berkah.
Ilustrasi menyatukan Irodah Allah dengan keinginan kita, seperti kita dengan pasangan hidup (istri). Ketika seorang istri suka makan durian, sementara kita tidak terlalu suka. Maka berusahalah kita untuk suka makan durian. Apa yang dilidah istri kita suka, kita harus suka. Selanjutnya, apa yang menjadi keinginan istri adalah keinginan kita. Itu akan mudah sekali. Hanya dengan rasa cinta kepada istri, maka apapun yang menjadi keinginannya juga keinginan kita. Kalau sudah begitu bagaimana? Kira-kira apapun yang kita minta, istri kita kasih gak? Apapun yang kita inginkan, dikabulan tidak? Itulah yang kemudian orang bilang Camestry. Meski tidak bicara, kita faham apa yang diinginkan istri kita.
Menyatukan Irodah Allah dengan keinginan kita akan sangat mudah kalau tertanam rasa cinta kita kepada Allah SWT. Kalau kita bisa menyatukan Irodah Allah dengan keinginan kita, insyaAllah apapun yang kita minta akan dikabulkan. Terkadang terjadi, tidak kita mintapun akan diberikan-Nya.
Penulis : A. Zahari Aksam – ATTAQWA HMD